"Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Kabah," kata
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Agus Salim di Jakarta, Minggu, 13 Juli 2019.
Ia menjelaskan, peristiwa semacam ini dikenal juga dengan nama Istiwa A'dham atau Rashdul Qiblah, yaitu, waktu matahari di atas Kabah di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.
Momentum ini, kata dia, dapat digunakan bagi umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblatnya. Caranya adalah dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah.
Dijelaskan Agus, ada beberapa hal yang perlu diperhaikan dalam proses verifikasi arah kiblat, yaitu:
0 comments:
Post a Comment