Lagu dan tahu bulat memang sempat menjadi tren. Namun, belakangan perkembangan penjualan tahu bulat mengalami penurunan drastis. Penurunan tersebut diungkapkan Nurdin, penjual tahu bulat yang tinggal di
Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.
"Kondisinya sudah berbeda dengan sekarang. Ya, mengalami penurunan dari segi penjualan," ungkap Nurdin kepada Liputan6.com saat berkeliling di Jalan Haji Naim, Karangmulya, Karang Tengah, Tangerang, baru-baru ini.
Bersama seorang temannya, Nurdin menjajakan tahu bulat mulai dari kawasan Meruya Utara, Karangmulya, hingga ke Parung Jaya di Tangerang. Nurdin yang mengemudikan mobil bak terbukanya, sedangkan temannya bertugas menggoreng tahu bulat.
"Saya dagang sekitar 5 tahunan. Awal-awal dagang rame banget, tapi sekarang sudah berkurang. Penghasilan saya sehari Rp500 ribu, tapi sekarang paling Rp200 ribu," ungkap Nurdin yang berdagang sejak 5 tahun lalu.
Nurdin tak tahu pasti penyebab penurunan penjualan tersebut. Namun, ia menduga yang paling utama karena masyarakat mulai bisa.
"Mungkin orang bosa kali ya, karena yang dijual kan hanya tahu bulat aja," ujarnya.
Nurdin mengungkapkan saat ini penjual tahu bulat mulai berpindah ke daerah-daerah. Itu untuk menyiasati agar penjualan tahu tetap laris dan bertahan.
"Udah banyak yang pindah para penjualnya. Mereka pindah ke daerah-daerah, seperti ke Tangerang, Semarang, ada yang ke Surabaya," ucapnya.
0 comments:
Post a Comment